Selasa, 23 Februari 2016

00.32

Berita heboh ini terjadi di Jawa Timur tepatnya di Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shirot di Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Dimana seorang warga bernama Jari mengaku sebagai Nabi Isa AS yang menyempurnakan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Walaupun seluruh muslim dunia meyakini bahwa Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad SAW namun para pengikut pengaku Nabi Isa Habibulloh dari Jombang tetap yakin bahwa ajaran yang dibawa oleh Nabi palsu Jari ini adalah merupakan penyempurna Agama Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Mereka beralasan ajaran yang dibawa Jari itu tidak ada yang salah, mereka mengimani Jari sebagai Nabi Isa Habibulloh.

Salah seorang warga pengikut Jari mengatakan bahwa bagi para pengikut ajaran pengaku Nabi Isa tersebut, Jari bukanlah membawa ajaran baru dalam Islam tetapi untuk menyempurnakan ajaran Nabi Muhammad SAW seperti yang sudah tertulis di dalam Al-Quran tentang tanda-tanda akhir zaman yang salah satunya adalah turunnya Nabi Isa AS ke dunia yang kedua kalinya.

“Itu sebabnya shalat yang diajarkan jari sama dengan shalat yang selama ini dilakukan oleh umat Islam pada umumnya demikian juga dengan puasa, zakat dan lain sebagiannya,” ungkap salah seorang pengikut Jari pada Minggu (21/2/2016).

Di dalam ajarannya Jari hanya ada penambahan kalimat dalam syahadat yang mereka ucapkan yaitu penambahan persaksian Jari sebagai Nabi Isa Habibulloh.

“Jadi saya rasa tidak ada yang salah dari ajaran Jari,” ujar Sumarlan sebagai pengikut ajaran Nabi palsu ini.

Walaupun banyak tekanan yang datang dari berbagai pihak para pengikut nabi palsu mengatakan bahwa mereka tidak akan bergeming dari keyakinan mereka yang meyakini ajaran Jari ini adalah benar.

Dalam menanggapi kasus ini MUI tidak tinggal diam, MUI pun telah menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Jari yang mengaku sebagai Nabi Isa Habibullah ini adalah sesat dan sebagai penistaan agama.

Selain mencari sensasi dengan mengaku sebagai Nabi Isa Habibullah, Jari juga mengaku memiliki batu Nur Rosulluloh Muhammad SAW yang disimpan di dalam masjidnya di Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shirot.

Selain MUI, Bupati Jombang, Nyono Suharli juga ikut memberi peringatan. Nyono Suharli menegaskan akan mengambil langkah hukum jika pengaku nabi tersebut tidak mematuhi proses yang akan dilakukan oleh MUI.

Waspadalah dengan kasus kasus seperti ini, di akhir zaman memang sangat rentan dengan penyelewengan-penyelewangan agama yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Bahkan sudah banyak tanda-tanda akhir zaman yang terlihat nyata dan salah satunya adalah banyaknya manusia yang mengaku sebagai nabi.

0 komentar:

Posting Komentar

About

blog ini di buat untuk menggugah hati kita agar selalu bisa mengintrospeksi diri