Jumat, 11 Desember 2015

16.14
Sudah menjadi adat di indonesia ini mungkin juga di dunia bahwa tugas seorang istri adalah mengurus rumah dan suami termasuk memasak,mencuci,bersih-bersih rumah juga melayani suami dan lain sebagainya,tapi selain mencari nafkah lahir dan memberikan nafkah batin untuk istri apakah tugas suami menurut hadist Nabi?





dalam buku Liman Yuriidu Az Ziwaaj wa Tazawuj,syekh Fuad menyampaikan empat nasihat Rasulullah SAW untuk para suami.

Syaikh Fuad merasa perlu mencantumkan hadits ini agar para suami memperbaiki diri,dan tidak hanya menuntut istri untuk mengurus semua keperluan yang terbaik untuk diri sendiri, tetapi ia juga harus mempersembahkan yang terbaik untuk istrinya.

Nasehat syekh fuad untuk para suami di antaranya

- Cucilah Bajumu
Nasehat pertama ini memiliki dua dimensi
1.Sebagai sebuah proses, “cucilah bajumu” berarti berbagi dengan istri dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan domestik, khususnya bagi keluarga yang tidak memiliki khadimat.

Mencuci pakaian seharusnya tidak hanya di bebankan kepada istri tapi sama-sama suami juga mencuci melihat keadaan.

Inilah yang diteladankan oleh Rasulullah Sayidina Muhammad SAW.walaupun  beliau seorang Nabi, pemimpin negara, qiyadah dakwah dan panglima perang, tapi beliau tetap menyempatkan diri untuk membantu istri-istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

2.dimensi hasil,
membuat suami tampil dengan pakaian rapi di depan istrinya. Tidak kusut dan enak di lihat

Mungkin ada beberapa suami yang merasa tidak perlu berpenampilan rapi di hadapan istrinya, tapi jika suami meminta istrinya tampil cantik di depannya, mengapa suami tidak memperbaiki dirinya untuk tampil ganteng di depan istrinya juga?

Seorang istri teekadang menyimpan keinginannya di hati dan berusaha sabar. Saat para suami dengan mudah mengatakan “Pakaialah baju yang indah”seorang istri hanya  sabar melihat suami mendekatinya dengan pakaian yang tidak rapi,kucel dan bau.

- Rapikan rambutmu
Di saat suami mau ke kantor,bekerja,ke pengajian dan lain-lain mereka merapikan rambutnya,tetapi saat hanya di rumah bersama istri mengapa tidak melakukannya? Bukankah jika begitu suami  orang lain lebih di utamakan daripada istri sendiri? Sedangkan orang luar rumah,rekan kantor dan lain-lainnya tidak memasakkannya,tidak mencucikan bajunya?

Seorang istrilah yang setia menemani di saat suami sakit,merawatnya,mendoakannya dan lain sebagainya,dan istri pulalah yang menyiapkan semua keperluan suami,melayaninya dan sebagainya,kenapa dengan keikhlasan istrinya suami cenderung pelit memberikan yang terbaik untuknya?

- Gosoklah gigimu
Junjungan kita yang mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, setiap akan masuk rumah, beliau bersiwak terlebih dahulu.

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Bunda Aisyah menjadi saksi kebiasaan Rasulullah ini. Ketika ditanya, “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab: ”Bersiwak”.

Maka sungguh nasehat ini harus dikerjakan oleh para suami. Hendaklah ia rajin bersiwak atau menggosok giginya.

Jika seorang suami tidak suka bau mulut tentunya seorang istri juga sama,mereka tidak menyukainya,karna itulah jadikan Rasulullah teladan dalam berumah tangga,kesampingkan ego dalam diri sendiri.

Saat berdua dengan istri usahakan selalu wangi,pastikan sudah menggosok gigi agar tidak bau mulut di hadapan istri,karena bau mulut tidak akan nyaman dan mengganggu komunikasi.jika keduanya sama-sama menjaga maka sebuah obrolanpun akan terasa nyaman dan romantis dan mesra.

menggosok gigi atau bersiwak mendatangkan dua kebaikan. Kebersihan dan kesehatan mulut, serta mendatangkan keridhaan Allah SWT. “Bersiwak itu membersihkan mulut dan membuat Tuhan ridha” (HR. Al Baihaqi dan An Nasa’i).

4.Berhiaslah untuk istrimu
Ibnu Abbas mengatakan, “Aku suka berhias untuk istriku sebagaimana aku suka istriku berhias untukku.”

Ibnu Abbas yakin, “Sesungguhnya berhiasnya suami di hadapan istrinya akan membantu istri menundukkan pandangannya dari melihat laki-laki selain suaminya. Berhiasnya suami di hadapan istrinya juga makin mendekatkan hati keduanya.”

Para sahabat yang sibuk berdakwah dan berjihad tidak lalai berhias untuk sang istri,bagaimana untuk para suami zaman sekarang ini?apakah bisa meneladani Rasulullah dan para sahabat Nabi?
Semoga bisa meneladani mereka.

*sebarkan untuk mengingatkan para suami supaya introspeksi diri dan menjadi lebih baik*

0 komentar:

Posting Komentar

About

blog ini di buat untuk menggugah hati kita agar selalu bisa mengintrospeksi diri