“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah.
Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar.
Bahwa hidup harus memahami; pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.”
'' air hujan yang turun membasahi bumi, tak pernah mencaci awan tak pernah marah pada langit, ia rela jatuh ke tanah,
menyatu dan menjadi air yang kotor, hanya karena pasrah dan yakin, bahwa ia mampu menyuburkan bumi yang tandus.
Tak apa ia tak lagi sebersih dulu, tak apa ia kini berada dibawah, di injak kaki-kaki manusia, menelusuri lorong-lorong sempit nan kotor, karena
baginya hakikat hidup adalah untuk memberi manfaat bagi yang lain''
Fahamilah hakikat hidup yang sebenarnya berdasarkan Al quran dan sunah rasul dan jangan pernah putus asa.
Karena putus asa adalah kelemahan manusia yang paling buruk menurutku....
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah.
Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar.
Bahwa hidup harus memahami; pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.”
'' air hujan yang turun membasahi bumi, tak pernah mencaci awan tak pernah marah pada langit, ia rela jatuh ke tanah,
menyatu dan menjadi air yang kotor, hanya karena pasrah dan yakin, bahwa ia mampu menyuburkan bumi yang tandus.
Tak apa ia tak lagi sebersih dulu, tak apa ia kini berada dibawah, di injak kaki-kaki manusia, menelusuri lorong-lorong sempit nan kotor, karena
baginya hakikat hidup adalah untuk memberi manfaat bagi yang lain''
Fahamilah hakikat hidup yang sebenarnya berdasarkan Al quran dan sunah rasul dan jangan pernah putus asa.
Karena putus asa adalah kelemahan manusia yang paling buruk menurutku....
0 komentar:
Posting Komentar