Senin, 04 April 2016

00.04

Di Kota Syam (Syiria) ada seorang pendeta Yahudi yang sangat membenci Rasulullah Muhammad Saw, di daerah tempat tinggalnya dia mempunyai semacam kegiatan keagamaan (pengajian) tiap hari Sabtu yang dihadiri puluhan ribu jema’atnya, dengan menggunakan kitab Taurat.

Suatu saat ketika dia belajar, mempersiapkan materi yang akan diajarkan, tertulis dalam kitab Taurat tentang bagaimana sejarah keagungan Nabi Muhammad Saw, semula terdapat delapan tempat dimana sejarah Rasulullah tertulis dalam kitab agungnya orang Yahudi itu, karena rasa bencinya kepada Rasulullah, dia merobek delapan tempat tersebut,

pada hari Sabtu berikutnya (pekan kedua) di kesempatan yang sama dia menyiapkan materi kitab Taurat yang akan diajarkan kepada santri-santrinya dan dia kembali menemukan keterangan dalam kitab tersebut yang menjelaskan tentang Sejarah Rasulullah Saw pada 16 tempat dan semuanya itu juga dia robek,
kemudian pada pekan hari Sabtu berikutnya (pekan ketiga) saat dia mempersiapkan materi untuk pengajian kitab Tauratnya kembali dia menemukan 24 tempat dalam kitab tersebut yang menceritakan tentang Rasulullah Saw dan semuanya pun juga dirobeknya.

Namun apa yang telah dia lakukan membuat dia menjadi penasaran ingin bertemu dengan Rasulullah Muhammad Saw,dia berfikir jarak antara daerahnya (syam) dan Kota Madinah adalah perjalanan selama 30 hari (menggunakan onta), sehingga perjalanan itu harus meninggalkan pengajian rutinannya paling tidak selama kurang lebihnya 8 kali pertemuan waktu untuk dia pergi ke Madinah dan kembali ke Syam, dan itu pun sangat berat dirasakan oleh para santri-santrinya .

Beberapa orang santri mencoba untuk mengingatkan sang pendeta yahudi tersebut,“sebaiknya tuan pendeta tidak menemui Muhammad, karena siapapun orang yang bertemu dengannya dia pasti akan tunduk padanya, kalau nanti anda tunduk kepada Muhammad, lalu siapa yang nantinya memimpin kami ?”ucapnya.
mendegar nasehat dari santri-santrinya tersebut pendetapun mengurungkan niatnya pergi ke Madinah untuk menemui Muhammad .

Sepekan setelahnya sang pendeta kembali ingin melanjutkan niatnya pergi menemui Muhammad yang berada di kota Madinah, hal itu dikarenakan semakin penasarannya pendeta tersebut untuk bertemu Nabi Muhammad Saw. tapi kembali santri-santrinya melarang, sampai tiga kali dia ingin mewujudkan niatnya menuju ke Kota Madinah namun tidak pernah di izinkan oleh para santrinya, akhirnya pendetapun berkata kepada santrinya :
“atas kebesaran Nabi Musa dan Kitab Taurat saya harap kalian memperkenankan agar aku bertemu Muhammad”
mendengar jawaban sang pendeta akhirnya para santrinya pun merelakan pendetanya untuk pergi menemui Nabi besar Muhammad SAW.

Akhirnya berangkatlah pendeta tersebut ke Kota Madinah,dalam perjalanan yang ditempuhnya yang memakan waktu selama 30 hari, sampailah ia di pintu gerbang Kota Madinah.
sang pendeta menjumpai seorang lelaki tampan, berkulit putih, berbadan tinggi dan berbaju serba putih, si pendeta itu berangapan bahwa lelaki itu adalah Nabi Muhammad, lalu dia sampaikan salam kepadanya “Assalamu Alaika yaa Muhammad”, dan lelaki itu tiba-tiba menangis tersedu-sedu setelah mendengar salam darinya, melihat situasi yang aneh ini si pendeta pun terheran-heran kenapa dia menangis ? laki-laki itupun mendekati si pendeta dan menanyakan asal sang pendeta “anda dari mana ?” “saya dari tempat yang jauh, dari Syam dan saya ingin bertemu Muhammad” jawab si pendeta,mendengar jawaban sang pendeta laki-laki itupun segera mengantarkannya menghadap Nabi Muhammad SAW “mari saya antarkan”sang pendeta di ajak  ke Masjid Nabawi, si pendeta menyadari berarti lelaki itu bukan Muhammad, rasa penasarannya membuat dia tidak sabar untuk segera sampai bertemu Rasulullah Saw,
Ketika sampai masjid sebelum masuk dia mengucapkan salam “Assalamu’alaikum, Assalamu Alaika Yaa Muhammad” seketika semua sahabat yang berada di dalamnya menangis tersedu-sedu, dia semakin kaget karena setiap dia mengucapkan salam kepada penduduk Madinah mereka langsung menangis. Ketika suasana masjid masih penuh isak suara tangis, sahabat Ali menemuinya dan terjadilah percakapan :

sahabat Ali : “anda dari mana ?”
Pendeta : “saya dari tempat yang jauh, Kota Syam”
sahabat Ali : “ada keperluan apa anda kemari”
Pendeta : “saya ingin bertemu Muhammad”,
sahabat Ali : “terlambat…! Seminggu yang lalu beliau wafat,”
Pendeta (sambil penuh penyesalan) : “kalau begitu saya ingin melihat jubahnya Nabi Muhammad Saw”

sahabat Ali menyuruh sahabat Bilal bin Rabah untuk mengambilkan jubah Nabi Muhammad untuknya, dari luar rumah sayyidah Fatimah bilal berkata “wahai Sayyidah Fatimah, ada tamu ingin melihat jubah Rasulullah, saya disuruh sahabat Ali untuk mengambilkan jubah itu untuknya,” ketika Sayyidah Fatimah membuka lemari tempat jubah itu disimpan, beliau langsung menangis teringat akan bau harum tubuh ayahandanya, dan diciumi itu jubah, setelah diberikan kepada sahabat Bilal ia pun juga menangis, sambil dia membawanya ke Masjid Nabawi, Ketika Sahabat bilal sampai di halaman Masjid sesampainya di sana semua sahabat di dalam masjid menangis teringat Rasulullah Saw. 

Jubah itu diberikan kepada pendeta, pendeta itu menciuminya seraya berkata “ternyata benar, dialah Utusan Allah, beginilah bau harum Nabi Muhammad Saw seperti yang disampaikan dalam kitab Taurat !“ dan ketika jubah itu dihampar, dia melihat ada dua belas tambalan pada jubah itu dia meyakini bahwa jumlah itu sesuai dengan apa yang diterangkan dalam kitab Taurat, dia pun sangat meyakini kebesaran Nabi Muhammad dan dialah utusan Allah.

Akhirnya, dia ingin masuk islam, lalu dia berkata kepada sahabat Ali “wahai sahabat Ali ! bagaimana cara saya bisa masuk Islam ?” sahabat Ali menjawab :”katakanlah, Asyhadu an Laa Ilaaha Illa Allah, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah” pendeta itu mengikuti dan dia menjadi Muslim dengan bacaan dua kalimat syahadat, “wahai sahabat Ali! Aku ingin berziarah makam Rasulullah Muhammad Saw” sahabat Ali menyuruh sahabat Bilal untuk mengantarkannya ke makam, sesampainya di sana dia mengangkat kedua tangannya seraya berkata : “yaa Allah.. ! aku ingin bertemu Nabi Muhammad, namun kini aku sudah terlambat, dan aku ingin agar engkau mempertemukanku dengannya di alam barzakh, mohon matikanlah aku !” pendeta itu tiba-tiba terjatuh dan meninggal dunia dalam keadaan Husnul Khotimah.
Seorang pendeta Yahudi yang sangat membenci Nabi Muhammad bisa mendapatkan Hidayah Allah Swt berkat membaca Sejarah Rasulullah Saw. yang tertulis dalam kitab Taurat.
wallohu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar

About

blog ini di buat untuk menggugah hati kita agar selalu bisa mengintrospeksi diri