Jumat, 06 November 2015

23.27

Peristiwa baru-baru ini mengingatkan kita bahwa rasisme masih merajalela. Namun kita dapat dengan mudah mengakhiri rasisme melalui pemahaman dan pendidikan.


Orang harus menyadari bahwa Tuhan menciptakan semua manusia dari satu pasangan, sehingga membuat seluruh umat manusia satu keluarga besar. Tuhan berkata:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An-Nisaa� : 1)

Selanjutnya, kita harus memahami bahwa tidak ada ras lebih unggul lain. Kami menghargai taman memiliki banyak bunga yang berbeda karena kita menyadari bahwa setiap menambahkan sesuatu untuk keindahan pengaturan seluruh. Ini adalah mengapa kita tidak keberatan dengan warna bunga apapun. Dalam cara yang sama kita dapat melihat dunia sebagai taman dihiasi dengan orang-orang dari berbagai warna. Mari kita menghargai bahwa setiap berbagai orang berkontribusi sesuatu untuk bumbu kehidupan di dunia ini. Tuhan berkata:

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al-Hujuraat : 13)

Mulia adalah yang terbaik dalam perilaku. Orang tersebut dapat tergabung ras atau negara. Apa yang sebenarnya penting adalah sikap dan perilaku mereka. Nabi Muhammad terbuka menyatakan bahwa orang Arab tidak lebih unggul non-Arab, dan satu warna tidak unggul dari yang lain. Dalam satu hari ketika orang-orang berkulit terang tidak bisa membayangkan orang kulit hitam sebagai pemimpin mereka, nabi menunjuk orang kulit hitam, Osama bin Zaid, sebagai seorang pemimpin.

Sebagai hasil dari mengikuti ajaran-ajaran ini, banyak orang telah dibuang rasisme dari pikiran dan tindakan mereka. Anda masih bisa melihat keharmonisan ras hari ini di masjid-masjid kota kosmopolitan. Anda akan menemukan orang-orang dari berbagai warna menyembah bersama-sama, semua dengan status yang sama di hadapan Allah. Kaya atau miskin, hitam atau putih, raja atau miskin semua berbaris berdampingan untuk beribadah. Tidak ada preferensi khusus diberikan kepada siapa pun berdasarkan warna atau status sosial. Pemimpin di masjid ditunjuk untuk belajar di ilmu-ilmu agama, terlepas dari warna kulit. Tidak ada konsep seperti "Masjid hitam" atau "Masjid putih." Islam menghilangkan konsep yang merusak tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

About

blog ini di buat untuk menggugah hati kita agar selalu bisa mengintrospeksi diri