Minggu, 08 November 2015

01.34

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, 'Kami telah beriman', sedang mereka belum diuji?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS. al-Ankabut : 2-3).


Iman dan ilmu agama adalah dua hal yang berbeda, tetapi saling mempengaruhi.
Ilmu pengetahuan agama memang bisa meningkatkan iman, sebaliknya iman juga bisa mendorong penambahan ilmu agama.
Karena semakin tahu tentang akhirat, misalnya, maka akan berusaha belajar lebih banyak lagi tentang hal itu.
Namun demikian, yang bisa mengukur iman seseorang hamba hanyalah Allah.
Allah lah yang tahu pasti keadaan iman di hati seseorang.

Apalagi telah dikatakan Rasulullah SAW bahwa iman seseorang hamba bisa naik turun. Paginya beriman, malamnya bisa berubah.
Begitu juga sebaliknya, malamnya beriman, siangnya sudah berubah.

Seseorang yang berilmu pengetahuan agama yang tinggi pun bisa berpeluang hilang imannya. Seperti akibat melakukan kemaksiatan, berupa perzinahan, penipuan, dan sebagainya.

Sebagaimana kata Rasulullah SAW, "Tidaklah seseorang yang berzina ketika berzina dia dalam kondisi beriman, dan tidaklah seseorang meminum minuman keras ketika meminumnya dalam kondisi beriman, dan tidaklah seseorang pencuri dalam kondisi beriman, dan tidaklah seseorang perampok yang diketahui oleh banyak orang pada saat merampok dalam kondisi beriman" (HR. Bukhari)

Selalu kuatkan iman dalam diri dan perbanyaklah ilmu yang positif

0 komentar:

Posting Komentar

About

blog ini di buat untuk menggugah hati kita agar selalu bisa mengintrospeksi diri