Kamis, 10 November 2016

01.41

Hampir semua orang jikalau mendengar Fir'aun pasti teringat kepada kisah Nabi Musa AS, sebenarnya Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Sedangkan menurut sejarah, Fir'aun di masa Nabi Musa AS adalah Menephthah (1232-1224 SM) yaitu anak dari Ramses. Rata-rata semua orang di dunia ini jikalau kita tanya bagaimana Fir'aun ini dan para pengikutnya akan menjawab bahwa Fir'aun adalah orang yang jahat, sombong, mengaku tuhan, dan hamper tidak ada sisi baiknya. Bahkan ada orang yang memberi julukan bagi seseorang yang sangat jahat dengan mengatakan bahwa dia seperti Fir'aun. Memang tidak salah jikalau mengatakan dia memiliki sifat dan watak yang sangat tidak bagus, untuk itu Ilmu Dari Al-Quran ingin memberikan pembahasan singkat tentang kedurhakaan Fir'aun yang menyuruh pengikutnya untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir dan membiarkan anak perempuan tetap hidup.


Allah SWT menjelaskan bahwa itu adalah tindakan yang melampaui batas dan orang yang berbuat kerusakan.

Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Qashash : 4)

Suatu ketika Fir'aun bermimpi seorang bayi laki-laki naik ke tempat tidurnya dan memakai mahkotanya, maka setelah terbangun ia memanggil semua ahli tafsir mimpinya untuk menakwilkan mimpi tersebut. Semua ahli tafsir mimpinya sepakat bahwa makna mimpi itu adalah akan lahir seorang bayi laki-laki yang akan menghancurkan Fir'aun dan kerajaannya.

Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?." Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka." (Q.S. Al-A'raaf : 127)

Lalu bagaimana Nabi Musa bisa hidup alias lolos dari pembunuhan Fir'aun?

Mendengar berita itu, ibunda nabi Musa AS yaitu Yukabad pun menjadi takut jikalau anaknya yang baru lahir itu akan dibunuh oleh Fir'aun, maka Allah SWT mewahyukan kepada ibunda Nabi Musa AS untuk menghanyutkan beliau di Sungai Nil

yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku, (Q.S. Thaahaa : 38-39)

Dan selanjutnya bayi Musa AS pun ditemui oleh Asiyah istrinya Fir'aun dan meminta kepada Fir'aun untuk mengizinkannya merawatnya

Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari. (Q.S. Al-Qashash : 9)

Dan pada akhirnya Nabi Musa AS pun tumbuh menjadi pemuda yang cerdas, pemberani, hebat dan suka membela kaum yang lemah dan tertindas, bahkan dia menentang Fir'aun dan pengikutnya yang telah bertindak sewenang-wenang di muka bumi

Maka dari itu, Allah SWT mengingatkan kepada Bani Israil akan nikmat-Nya karena telah menyelamatkan mereka dari kekejaman dan kedurhakaan Fir'aun

Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu." (Q.S. Al-A'raaf : 141)

0 komentar:

Posting Komentar

About

blog ini di buat untuk menggugah hati kita agar selalu bisa mengintrospeksi diri